Selasa, 08 Mei 2012

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SETELAH MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA

Kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke wilayah Nusantara pada sekitar abab ke-4 M membuat masyarakat yang dulunya belum mengenal kebudayaan ini kemudian menyesuaikan dan bahkan mencampurkan budaya lama mereka dengan budaya Hindu-Budha yang mereka anggap sebagai budaya baru tersebut. Pencampuran ini mengakibatkan suatu perkembangan yang signifikan dalam kehidupan masyarakatnya. Memang dengan kebudayaan baru tersebut pemikiran masyarakat berkembang seiring dengan bercampurnya unsur budaya lama dengan budaya yang baru. Perkembangan ini diakibatkan oleh pemikiran masyarakat pada masa itu supaya budaya lama yang telah mereka jaga itu tidak hilang atau tergeser oleh budaya baru. Maka dari itu terciptalah beberapa akulturasi dari budaya lama dengan budaya baru seperti yang telah diterangkan pada bab sebelumnya.
Sebelum mengenal teknologi ataupun pengetahuan Hindu-Budha, masyarakat Nusantara sudah mengenal pengetahuan tradisional yang berupa pengetahuan mengenai alam sekitar yang pengetahuan ini timbul sebagai respon terhadap gejalaalam yang dialami sebagai pengalaman hidup masyarakat tersebut. Melalui pengalaman itulah bebagai sifat dan dan perubahan gejala alam tersebut mulai dikenali dan dipahami sehingga mereka dapat menyesuaikan dan mengatur pola kegiatan dalam kehidupannya untuk memperoleh manfaat dari alam sekitar untuk kelangsungan hidupnya. Pengetahuan mengenai alam itu meliputi berbagai pengetahuan seperti pengetahuan tentang astronomi atau perbintangan yang telah dijelaskan diatas.
Selain itu perkembangan pengetahuan yang lainnya adalah dengan terciptanya berbagai alat-alat ataupun perkakas yang digunakan untuk kehidupan masyarakat. 
 Seperti contohnya masyarakat dari zaman megalitik ataupun zaman logam telah memiliki pengetahuan yang baik dalam pembuatan alat-alat untuk kehidupan sehari-hari seperti kapak batu, kapak logam, kapak corong ataupun yang lainnya. Kemudian setelah masuknya budaya Hindu-Budha pengetahuan masyarakat menjadi semakin berkembang dalam hal pembuatan alat-alat seperti keris, ataupun juga alat-alat pertanian. Contoh lain perkembangan pengetahuan masyarakat adalah pada masa Megalitik, pada masa ini masyarakat telah dapat membuat bangunan suci seperti punden berundak yang digunakan untuk pemujaan terhadap arwah atau roh nenek moyang. Lalu pada masa Hindu-Budha kemampuan ini berkembang dengan ditandai dibangunnya bangunan-bangunan suci seperti candi yang digunakan untuk beribadah. Perkembangan dari bangunan punden berundak ke candi ini juga merupakan suatu perkembangan dari pemikiran masyarakat karena adanya unsur budaya baru yang masuk, apabila mereka tidak menyesuaikan dengan hal yang semacam itu mustahil mereka dapat bertahan dengan mempertahankan budaya lama saja tanpa disertai dengan akulturasi terhadap unsur budaya baru.
Dalam hal sosial masyarakat, masuknya kebudayaan baru menyebabkan terjadinya suatu pengetahuan yang baru dalam hal sistem kemasyarakatan. Masyarakat yang dulunya tidak mengenal sistem penggolongan masyarakat, setelah masuknya unsur budaya Hindu kemudian masyarakat mengenal apa yang namanya sistem penggolongan  masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sistem kasta. Dalam sistem kasta masyarakat dibagi menjadi 4 kasta yakni Brahmana, Waisya, Ksatria dan Sudra.
Dalam hal kepercayaan atau agama, sebelum mengenal Agama Hindu-Budha masyarakat menyembah akan nenek moyang ataupun juga menganggap keramat benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib seperti batu, pohon besar ataupun yang lainnya. Namun setelah masuknya unsur kebudayaan baru ini, kepercayaan lama mulai ditinggalkan dan diganti dengan kepercayaan baru yakni Hindu-Budha. Namun tidak sepenuhnya unsur kepercayaan baru itu ditinggalkan, unsur kebudayaan baru ada juga yang bercampur dan berakulturasi dengan unsur kebudayaan lama. Seperti contohnya dalam unsur kebudayaan lama masyarakat yang menyembah nenek moyang itu tidak dihilangkan oleh kebudayaan Hindu-Budha. Malah dalam upacara dari Agama Hindu mereka menambahkan unsur kebudayaan lama yakni dengan menambahkan sesaji ataupun juga menyan yang digunakan untuk dulu digunakan untuk upacara terhadap roh nenek moyang ke dalam upacara mereka. 
                                        


Ada banyak perkembangan dari kehidupan masyarakat yang diakibatkan oleh masuknya unsur budaya Hindu-Budha. Dan perkembangan itu menuju suatu hal yang positif dan menjadikan kebudayaan Indonesia mengalami perubahan dan bahkan mencapai kemajuan-kemajuan yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar